Melakukan aktivitas ringan, seperti berjalan kaki di taman, dapat
memberikan keuntungan bagi orang dengan gangguan depresi. Demikian hasil
temuan peneliti, Marc Berman, dari Baycrest Rotman Research Institute,
yang bekerja sama dengan peneliti di Michigan and Stanford University.
"Studi
kami menunjukkan bahwa peserta dengan depresi klinis menunjukkan
kinerja memori yang lebih baik setelah berjalan-jalan di alam ketimbang
berjalan di lingkungan perkotaan yang sibuk," katanya.
Temuan ini dipublikasikan dalam journal of Affective Dosorder.
Namun, Berman mengingatkan, aktivitas jalan kaki tidak bisa mengganti
metode perawatan yang sudah ada selama ini untuk depresi klinis, seperti
psikoterapi dan terapi obat.
Penelitian yang dilakukan Berman
merupakan bagian dari bidang ilmu kognitif yang dikenal sebagai Teori
Restorasi Atensi (ART). ART menegaskan bahwa orang dapat berkonsentrasi
lebih baik setelah menghabiskan waktu di alam atau melihat alam.
Riset sebelumnya yang dipublikasikan dalam journal Psychological Science
menemukan bahwa orang dewasa sehat yang berjalan kaki selama satu jam
di sebuah taman—menunjukkan peningkatkan kinerja pada hasil tes memori
dan perhatian sebesar 20 persen—ketimbang mereka yang berjalan santai
selama satu jam di lingkungan perkotaan yang bising.
Dalam
kajiannya, Berman dan rekan melibatkan partisipan dari University of
Michigan dan Ann Arbor dengan riwayat depresi klinis. Peneliti mencoba
mengetahui apakah berjalan santai di alam akan memberikan manfaat
kognitif yang sama, dan juga meningkatkan suasana hati untuk orang
dengan depresi klinis.
Hasil temuan menunjukkan, peserta
mengalami peningkatan 16 persen dalam hal perhatian dan memori kerja
setelah berjalan-jalan santai di alam ketimbang jalan santai di area
perkotaan.
Source : http://health.kompas.com/read/2012/05/17/09011058/Jalan.Santai.di.Taman.Bisa.Usir.Depresi