Gigi berlubang dan napas tidak segar merupakan jenis permasalahan utama
gigi dan mulut yang paling sering ditemui para dokter gigi di berbagai
belahan dunia, termasuk Indonesia. Masalah gigi lainnya adalah noda pada
gigi, email gigi lemah, pembengkakan gusi, penumpukan plak, penumpukan
tartar, sera permasalahan bakteri.
Demikian menurut hasil survei yang dilakukan Pepsodent kepada para
dokter gigi di Perancis dan Yunani. Di Indonesia, menurut drg.Arma
Sastra Bahar, masalah gigi dan mulut lebih banyak terjadi akibat
masyarakat tidak menganggap masalah gigi sebagai hal yang serius.
"Mereka tahu penyebabnya dan tahu cara pencegahannya tapi tidak dilakukan," katanya.
Masyarakat juga belum terbiasa memeriksakan giginya bila tidak ada keluhan.
"Misalnya radang gusi yang sangat banyak terjadi. Seringkali orang tidak
menyadari karena penyakit ini tidak memberikan rasa sakit," kata ahli
kedokteran gigi pencegahan dari Fakultas Kedokteran Gigi Universitas
Indonesia ini.
Awalnya, radang gusi terjadi karena penumpukkan plak, kemudian menjadi
tempat berkembang biak kuman sehingga mengiritasi gusi dan terjadi
infeksi. Gigi lalu bengkak, mudah berdarah, kadang sakit dan akhirnya
goyang bahkan lepas.
Tindakan pencegahan masalah gigi dan mulut sebenarnya sederhana, yakni
menyikat gigi dengan sempura dua kali sehari dengan pasta gigi yang
membantu perlindungan maksimum pada gigi.
Editor: acandra
Sumber: Kompas.com