Dari kakak ipar, Na dapet info baru yg bikin kaget. Sebuah info yg
sangat penting untuk semua kalangan, terutama ibu hamil. Mm, mungkin
banyak yg sudah tau, tapi buat Na ini info baru. Info apa? kenapa dengan
ibu hamil?.
Waktu kakak ipar Na ini mengandung Damar, dia
ditanya dokter kandungan tempat dia biasa konsultasi. Pertanyaannya,
tentang kosmetik yg dia pakai selama kehamilan. Kakak ipar Na hanya
pakai bedak tabur dan lipstik, tanpa pelembab apalagi pemutih kulit.
Mendengar itu, dokter berucap bagus. Lalu kata kakak ipar, sang dokter
menunjukkan gambar2 bayi yg dilahirkan dari ibu2 yg menggunakan produk
kosmetik mengandung bahan kimia.
Gambar itu berupa bayi2 yg cacat
secara fisik seperti sumbing, organ tubuh yg tidak lengkap dan
perkembangannya tidak maksimal. Selain itu kata dokter, bisa saja sang
bayi meninggal diperut atau terjadi keguguran. Masya Allah...
Tidak
hanya fakta dari gambar atau saran dari dokter kandungan itu, kakak
ipar Na jg bercerita tentang bbrp ibu hamil yg dikenalnya baik di
lingkungan rumah dan sekolah anaknya, melahirkan bayi yg cacat sumbing
bahkan sampai ga memiliki langit2 mulut krn terbukti selama hamil sang
ibu terus memakai kosmetik pemutih wajah.
Si Merkuri
Banyak
produk kosmetik di pasaran mengandung bahan2 kimia seperti merkuri yg
biasanya terdapat dlm produk pemutih wajah. Apa dan bagaimana merkuri
ini bisa membahayakan bagi janin, info dari
http://solid.brawijaya.ac.id, Na paste-kan disini:
Ada dua bentuk
yang umum dari merkuri di lingkungan, merkuri yang teroksidasi, Hg
(II), yang lebih larut di air. Merkuri air raksa, Hg (p), yang dapat
mengikatkan diri dengan partikulat atau aerosol. Konsentrasi merkuri di
udara biasanya rendah dan jarang menjadi sumber permasalahan. Tetapi,
ketika memasuki perairan, proses-proses biologi mengubahnya ke bentuknya
yang sangat racun.
Dalam perairan dan sedimennya, aktivitas
bakteri mengubah merkuri menjadi bentuk organiknya, methylmercury,
CH3Hg. Kondisi asam dan kadar ozon yang meningkat diyakini mendorong
proses perubahan itu.
Sekali berada dalam tubuh, methylmercury
sangat lambat tercuci. Studi-studi menunjukkan bahwa embrio atau jabang
bayi dan anak-anak yang masih kecil adalah yang paling sensitif terhadap
keracunan merkuri dibanding manusia dewasa. Methylmercury bahkan dapat
beredar hingga ke plasenta dan berakumulasi di otak calon bayi. Kadarnya
ditemukan pula di air susu ibu. Pada wanita hamil gejala-gejala mungkin
tidak akan dirasakan, tetapi sebaliknya, dengan potensi yang akan
diderita bayinya. Risikonya anak-anak dilahirkan akan mengalami cacat
tubuh yang sifatnya tanpa kaki, tanpa tangan atau bentuk kepala tidak
beraturan.
Pada embrio atau jabang bayi dan anak-anak kecil,
methylmercury terbukti mencegah perkembangan normal sistem saraf dan
menyebabkan luka pada otak. Kadar kontaminasi yang rendah mungkin belum
akan terlihat sampai ketika kemampuan motor dan verbal sang anak
tiba-tiba saja menjadi tertunda atau abnormal.
Metil merkuri
makin berbahaya pada ibu hamil. Meski semua merkuri dapat menembus
plasenta, namun metil merkuri diserap bayi 30 persen lebih tinggi
daripada di darah ibunya. Akibatnya bila tidak keguguran, bayi yang
dilahirkan akan banyak masalah. Keseimbangan terganggu, terlambat gerak
motoriknya, IQ rendah, cacat, dan sebagainya.
Semua wanita pasti
ingin terlihat cantik, apalagi saat hamil yg memang banyak terjadi
perubahan2 yg tidak menyenangkan pada kulit. Produk kecantikan menjadi
cara untuk tetap cantik. Meski hanya dioleskan pada kulit dlm arti tdk
dikonsumsi langsung, tapi kata dokter kandungan, tetap saja zat tadi
akan masuk dalam tubuh melalui pori-pori kulit. So cara cantik tadi bisa
membahayakan bagi janin.