Kejadian patah tulang pada penderita osteoporosis alias pengeroposan
tulang harus diantisipasi. Jika tulang sudah patah, kualitas hidup
penderita menurun dan pengobatannya mahal.
Demikian disampaikan
dokter spesialis ortopedi dari Departemen Medik Ortopedi dan
Traumatologi RS Cipto Mangunkusumo Dohar AL Tobing dalam talkshow
”Pancegahan Dini Patah Tulang pada Osteoporosis”, Sabtu (23/6), di
Jakarta. Hadir juga sebagai pembicara, anggota Seksi Ilmiah Perhimpunan
Osteoporosis Indonesia, Ismail.
Ia mengatakan, banyak orang tak
sadar menderita osteoporosis sampai mengalami patah tulang. Karena itu,
deteksi dini osteoporosis dan pencegahan jatuh untuk menghindari patah
tulang penting dilakukan.
”Ada tes yang harus diikuti untuk
mengetahui risiko osteoporosis. Pemeriksaan kepadatan mineral tulang
(BMD) penting dilakukan untuk mengetahui kondisi tulang,” kata Ismail.
Dohar
menambahkan, angka kejadian patah tulang pada perempuan lebih tinggi
dibandingkan laki-laki. Satu dari tiga perempuan osteoporosis berusia di
atas 50 tahun mengalami patah tulang. Angka ini akan meningkat menjadi
satu dari dua perempuan di atas 60 tahun. Sedangkan pada laki-laki, satu
dari lima laki-laki osteoporosis berusia di atas 50 tahun mengalami
patah tulang. Angka kejadian meningkat pada laki-laki berusia di atas 60
tahun menjadi satu dari tiga laki-laki osteoporosis.
Lokasi yang
paling sering patah tulang adalah tulang belakang (46 persen), tulang
panggul (19 persen), dan tulang pergelangan tangan (15 persen).
Tahun
2005, Health Technology Assessment melaporkan, di Indonesia tahun 2000
angka kejadian patah tulang pada penderita osteoporosis 227.850 kasus
dengan biaya pengobatan 2,7 miliar dollar AS. Tahun 2020 angka kejadian
patah tulang pada osteoporosis meningkat menjadi 426.300 kasus dengan
total biaya pengobatan 3,8 miliar dollar AS.
Menurut Dohar, biaya pengobatan patah tulang akibat osteoporosis hingga tuntas Rp 80 juta-Rp 100 juta.
Ismail
menuturkan, pencegahan osteoporosis dapat dilakukan dengan berolahraga
teratur sejak usia muda saat peningkatan massa tulang masih berlangsung
optimal, sampai usia 35 tahun. Olahraga yang bisa dilakukan adalah
berjalan kaki, lari, dan latihan beban. (adh)
Source : http://health.kompas.com/read/2012/06/25/0735528/Penting..Antisipasi.Patah.Tulang