Nikotin bisa jadi adalah jenis zat dalam rokok yang
paling populer dalam mengakibatkan gangguan kesehatan. Apakah nikotin?
Nikotin merupakan senyawa alkaloid (zat yang berbahan dasar atom
nitrogen) yang terdapat pada akar dan daun tembakau. Nikotin pada
tembakau berkisar 0,6 hingga 3% berat tembakau. Di alam, nikotin dalam
tumbuhan berfungsi untuk mengusir serangga atau bisa dikatan nikotin
merupakan insektisida alami.
Zat dalam rokok ini masuk ke dalam tubuh melalui asap rokok, dan akan
langsung tesebar hampir ke seluruh tubuh melalui peredaran darah.
Nikotin yang terbawa melalui peredaran darah hanya membutuhkan waktu 7
detik untuk sampai ke organ jantung. Bahaya nikotin dapat meningkatkan resiko serangan jantung.
Zat racun ini mampu membuat pembuluh arteri mengeras, serta
menimbulkan penumpukan lemak di saluran arteri pada jantung, akibatnya
darah tidak terpompa secara baik melalui jantung. Gangguan ini memicu
terjadinya serangan jantung pada perokok. Ditambah lagi zat ini secara
cepat akan meningkatkan denyut jantung segera setelah ia masuk ke dalam
tubuh, maka terjadilah gangguan pada organ ini, antara lain aritmia atau
gangguan irama jantung.
Sementara pada paru-paru, nikotin berpotensi besar menimbulkan gangguan bahkan kerusakan sel yang memicu terjadinya kanker paru.
Kanker paru merupakan penyakit kanker yang paling banyak diderita oleh
manusia, dengan jumlah 12,7% dari semua penderita kanker. Selain itu zat
dalam rokok ini juga beresiko terhadap gangguan fungsi paru yang memicu
munculnya penyakit emfisema, bronkitis, tuberkolosis, dan infeksi paru.
Selain itu, bahaya nikotin yang masuk ke dalam tubuh secara cepat
akan mempengaruhi kondisi aliran darah. Dalam waktu singkat zat ini akan
meningkatan tekanan darah seseorang. Harvard Medical School pada tahun
2005 mengemukakan bahwa nikotin dapat memicu efek berantai, yaitu
merangsang sistem syaraf pusat yang kemudian mendorong tubuh untuk
melepaskan hormon apinefrin atau adrenalin.
Kemudian hal ini menimbulkan efek beragam, salah satunya adalah
peningkatan tekanan darah yang pada tahap selanjutnya akan membuat
seseorang menderita hipertensi. Tak hanya hipetensi, nikotin juga
menyebabkan peningkatan kadar gula dalam darah sebagai cikal bakal
terjadinya penyakit diabetes. Hipertensi dan diabetes merupakan dua
jenis penyakit yang sering mengakibatkan stroke pada perokok.
Tak hanya sakit di dalam, nikotin juga membuat penampilan kulit tubuh
seseorang menjadi sangat buruk. Zat ini bersifat diuretik, yaitu
senyawa yang mendorong tubuh mengeluarkan cairan dari dalam tubuh,
terutama melalui urin. Sifat inilah yang membuat kulit perokok menjadi
kering dan berkeriput. Selain itu bahaya nikotin juga membuat kulit
kekurangan vitamin A dan kolagen, akibatnya kulit menjadi kusam, kasar,
berkerut, dan tidak elastis.