Pola penyakit di Indonesia mengalami pergeseran dari penyakit infeksi
yang terjadi sekitar tahun 1970 kebawah ke penyakit-penyakit metabolik
degeneratif ysng terjadi sesudah tahun 1970 sampai sekarang.
Penyakit
infeksi dalam pengobatannya memerlukan penanggulangan secara cepat
dengan menggunakan antibiotika. Jika pengobatan menggunakan obat
tradisional yang efeknya lambat, tentunya kurang efektif.
Penyakit
metabolik degeneratif penyakit baru yang ditimbulkan oleh gangguan
metabolisme tubuh akibat mengkonsumsi berbagai jenis makanan yang tidak
terkendali serta gangguan faal tubuh sejalan dengan proses degenerasi.
Yang
termasuk penyakit metabolik antara lain : diabetes (kencing manis),
hiperlipidermia (kolesterol tinggi), asam urat, batu ginjal dan
hepatitis. Sedangkan yang termasuk penyakit degeneratif antara lain
adalah : rematik (radang persendian), asma (sesak nafas), ulser (tukak
lambung), haemorrhoid (ambeien/wasir) dan pikun (Lost of memory).
Untuk
menanggulangi penyakit tersebut diperlukan pemakaian obat dalam waktu
lama sehingga jika menggunakan obat modern dikhawatirkan adanya efek
samping yang terakumulasi dan dapat merugikan kesehatan.
Oleh
karena itu lebih sesuai bila menggunakan obat alam atau obat
tradisional, yang mempunyai kelebihan yaitu meskipun penggunaannya dalam
waktu lama tetapi efek samping yang ditimbulkan relatif kecil sehingga
dianggap lebih aman.
Disamping berbagai keuntungan tersebut, obat tradisional juga memiliki berbagai kelemahan, yaitu :
- Efek farmakologisnya lemah
- Bahan baku belum standar
- Bersifat higroskopis serta volumines
- Belum dilakukan uji klinik
- Mudah tercemar berbagai jenis mikroorganisme.
Walaupun
demikian, efek samping obat tradisional tidak bisa disamakan dengan
efek samping obat modern. Pada tanaman obat terdapat suatu mekanisme
yang disebut penangkal atau dapat menetralkan efek samping tersebut yang
dikenal dengan istilah SEES (Side Effect Eleminating Subtanted).
Contohnya :
-
Didalam Kunyit terdapat senyawa yang merugikan tubuh, tetapi di dalam
kunyit itu juga ada zat anti untuk menekan dampak negatif tersebut.
-
Pada perasan air tebu terdapat senyawa saccharant yang ternyata
berfungsi sebagai anti diabetes. Maka untuk penderita diabetes (kencing
manis) bisa mengkonsumsi air perasan tebu, tetapi dilarang minum gula
walaupun gula merupakan hasil pemurnian dari tebu.
Berbagai upaya
telah dilakukan untuk menanggulangi kelemahan-kelemahan ini sampai
ditemukannya bentuk obat tradisional yang telah teruji khasiat dan
keamanannya, bisa dipertanggung jawabkan secara ilmiah serta memenuhi
indikasi medis yaitu kelompok obat fitoterapi atau fitofarmaka.
Sumber
: Pramono, S,Katno, Tingkat Manfaat dan Keamanan Tanaman Obat dan Obat
Tradisional, Balai Penelitian Tanaman Obat Tawangmangu, Fakultas
Farmasi, UGM, 2002.